Jatuh… oh terjatuh , kilahnya berucap
Harta semata wayangnya tergadaikan kesingasana
Namun ia mensilat lidahnya ke barisan depan
Mengundang tarian jenaka kepada rakyat miskin
Ingatlah tuan.. mereka seekor burung rajawali , sekelompok semut yang berbaris ,
bukan boneka badut yang merias merah hidung nya
jangan… kau bertanduk ., sebab di kau bukanlah banteng bermoncom merah..
naluri mereka hanya berseru …
biarkan kami hidup .. tapi tidak berkalang hina …
wahai Tuhan berdasi … masih kah kau ingat pekara gudang berliang
di tanah pertiwi ? yang telah kau ombak – ambik , hanya karna satu nama
bodohnya , Tuanku … mengigit kulit sendiri hanya untuk sebuah enda …
apakah ada sadar Tuanku bumi ini bukan milikmu lagi…tapi jangan mengaduh .. sebab itulah bukti perbuatan semua